#Sukarno – G30S/1965 – Sukarno ke Halim Perdanakusumah

#GMI – Poetry – Educational

Narasi dari Buku Putih Gerakan 30 September Pemberontakan Partai Komunis Indonesia – Latar Belakang, Aksi, dan Penumpasannya.

Bab VII – B.1. Halaman 141, 142 & 143.

Sekretariat Negara Republik Indonesia, Jakarta 1994

Marsekal TNI (Purn.) Omar Dhani (23 Januari 1924 – 24 Juli 2009) adalah Menteri Panglima Angkatan Udara dari tahun 1962 hingga 1965. Ia adalah tokoh kiri terkemuka di Indonesia pada era Soekarno.

Masa remaja

Omar Dhani yang dibesarkan di Klaten, Surakarta dan Yogyakarta, di lingkungan keluarga ningrat terpelajar yang menjabat di birokrasi pemerintahan. Lingkungan itu pula yang mendidiknya agar merdeka serta menjunjung martabat dan penuh rasa tanggung jawab. Omar Dhani mengawali pendidikan di Hollandsch Inlandsche School (HIS) Klaten, Jawa Tengah tahun 1937. Kemudian Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) Kristen Solo tahun 1940. Pada tahun 1942, Omar masuk Algemeene Middlebare School (AMS) B di Yogyakarta.

Karier

Masa Revolusi Nasional

Pada bulan Juli 1946, ia menjadi penyiar siaran bahasa Inggris di RRI Tawangmangu. RRI Tawangmangu merupakan pindahan dari RRI Yogyakarta yang pernah dibom tentara Sekutu. Sebagai penyiar, ia dan teman-temannya tidak menerima gaji. Hanya sempat bekerja 3 bulan di sini. Setelah itu ia berangkat ke Jakarta, menjadi informan bagi MBT (Markas Besar Tentara) yang berkedudukan di Yogyakarta. Itupun juga tidak digaji. Bekerja tanpa gaji dan tanpa proses rekrutmen yang berbelit-belit demikian antara lain ciri khas masa Revolusi 1945-1950. Ia memperoleh nafkah dari melakukan berbagai pekerjaan seperti penyiar RRI dan pegawai bagian penerangan luar negeri di Kementerian Penerangan, berjualan obat (aspro, perban, kapas, obat merah, norit) secara door to door.

Juli 1947, kantor pemerintahan RI di Jakarta diserbu dan ditutup Belanda. Demikian pula dengan Kementerian Penerangan. Kemudian, pada bulan Oktober 1948, Omar Dhani masuk bekerja di Javasche Bank. Ia kemudian memutuskan untuk keluar dari kantor itu karena ada tantangan yang lebih besar di luar. Tampaknya Tuhan telah memberi tempat kepada Omar Dhani bukan “dalam urut-urutan seperti bebek di sawah”, tetapi “sebagai elang perkasa yang terbang bebas di angkasa”

WIKIPEDIA

Admin Post

Bagikan:

Related Post