#Salim_Said – Pertanyaan untuk Pak Profesor Salim Said 2022

#GMI-Poetry – Educational

#Pertemuan  terakhir dengan Pak Salim Said pada waktu perkawinan anak Pak Lukman Ali (Kepala Pusat Bahasa) di Rawamangun kira-kira tahun 90an. Waktu itu saya menanyakan tentang George Adicondro.  Tapi saya saya ingin bertanya tentang peristiwa besar dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia pada tahun 1965 yang lebih dikenal dengan nama G30S/PKI (?) 1965.

Pettanyaan disusun 3 tahun lalu 2022 tapi innalillilahi roji’un, tapi Bapak Salim Said meninggal dunia 18 Mei 2024. Video ini untuk dibuat sekaligus untuk menghormati Bapak Salim Said.

Prof. Dr. H. Salim Haji Said, M.A. (10 November 1943 – 18 Mei 2024) adalah tokoh pers dan perfilman nasional, akademikus, cendekiawan, dan mantan Duta Besar Indonesia untuk Republik Ceko

KEHIDUPAN AWAL & PENDIDIKAN

Salim lahir di sebuah desa bernama Amparita, sebuah wilayah yang pada saat masa Hindia Belanda merupakan bagian dari Afdeling Parepare (saat ini menjadi bagian dari Kabupaten Sidenreng Rappang). Ia merupakan putra sulung dari Haji Said dan Hajjah Salmah. Ia menyelesaikan pendidikan dasar di Parepare dan menanamkan SMA di Surakarta, Jawa Tengah. Salim mengikuti pendidikan di Akademi Teater Nasional Indonesia (1964–1965), Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (1963–1968, tidak selesai), tamat Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (1977), dan meraih M.A. dari Ohio University (1980), serta Ph.D. dari Ohio State University, Columbus, Amerika Serikat (1985).

KARIR

Ia pernah menjadi redaktur Pelopor Baru, Angkatan Bersenjata, dan redaktur majalah Tempo (1971-1987). Salim pernah mengajar di Sekolah Ilmu Sosial dan menjadi anggota Dewan Film Nasional.[5] Sebagai anggota dari Dewan Film Nasional dan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ), ia sering berpartisipasi dalam diskusi tentang film, sejarah, sosial dan politik Indonesia dalam tingkat nasional maupun internasional.

Sejak 2000, Salim menjadi dosen luar biasa di Universitas Muhammadiyah Malang. Pada 2005, ia melampaui syarat angka kredit dan diangkat dalam jabatan sebagai guru besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang.

Hasil karya buku yang ia tulis ialah Militer Indonesia dan Politik: Dulu, Kini, dan Kelak, Profil Dunia Film Indonesia dan masih banyak lagi. Tulisan-tulisannya mengenai sastra dimuat dalam Mimbar Indonesia, Bahasa dan Budaya, Horison, Budaya Jaya, dan lain-lain. Selain itu, ia juga banyak menulis tentang film. Bukunya yang tentang film berjudul Profil Dunia Perfilman Indonesia (1982)

WIKIPEDIA

Admin Post

Bagikan:

Related Post